Negara Indonesia memang memiliki pahlawan-pahawan yang rela mengorbankan segenap jiwa raga serta waktu, harta dan keluarga untuk memerdekakan negara mereka. Salah satu cara untuk memenangkan sebuah perang adalah kesatuan.
Kali ini, aku bakal bahas tentang kentongan. Kentongan dibuat dari bambu, sama kayak pembuatan bambu runcing untuk melawan para penjajah. Kentongan pun memiliki sejarah.
Inilah kentongan |
Sejarah budaya kentongan sebenarnya bermula dari legenda
Cheng Ho dari Cina yang mengadakan perjalanan dengan misi keagamaan. Dalam
perjalanan itu, Cheng Ho menemukan kentongan ini sebagai alat komunikasi
ritual keagamaan. Penemuan kentongan itu dibawa ke China, Korea, dan
Jepang. Kentongan sudah ditemukan sejak awal masehi.
Tapi, jangan hanya dilihat dari penampilan kentongan itu sendiri. Ternyata banyak fungsi yang dimiliki kentongan itu sendiri. Kentongan dapat mengumpulkan warga jika terjadi sesuatu, mengumpulkan warga dalam acara tertentu, juga sebagai media pemberitahuan. Tak hanya itu, pada masyarakat pedalaman, kentongan digunakan untuk media pemanggil masyarakat untuk pergi ke masjid jika waktu shalat telah tiba.
Nah, sedangkan di masyarakat modern digunakan sebagai monitor pemberantasan sarang nyamuk untuk mencegah demam berdarah. Lalu, ada juga dalam masyarakat tani digunakan sebagai media pengusir hama.
Menarik, kan ? :)
Nggak cuma itu, aku bakal ngasih tau kelebihan dari alat pemersatu bangsa ini. Bentuk khas dari kentongan bisa dijadikan koleksi peninggalan masa lalu. Bunyinya menjadikan media untuk memanggil warga sekitar. Tak hanya itu, bunyi yang khas itu dapat dijadikan sebagai alat musik dalam suatu pementasan. Perawatannya simple, nggak butuh banyak waktu dan tindakan lain.
Disampin itu, kentongan juga punya kelemaha. Akibat adanya pengaruh globalisasi, masyarakat lebih menyukai sesuatu yang modern, sehingga kentongan mulai dikesampingkan.
Tapi, kita harus tetap melestarikan budaya yang menjadi kewajiban kita untuk tetap menjaganya. Jadi, cintai produk dalam negeri ;)
0 comments:
Posting Komentar